Budidaya Ulat Jerman saat ini sedang diminati banyak orang. Sebagai sebuah peluang usaha, hewan yang disebut dengan superworm ini cukup menguntungkan. Kandungan nutrisinya baik untuk burung. Tidak hanya dikonsumsi setiap hari melainkan, bisa juga dijadikan untuk umpan pancing.
Dari segi bisnis lainnya, Ulat Jerman dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan kosmetik. Sehingga, kebutuhan akan hewan satu ini cukup banyak. Tidak heran, bila harga di pasaran sangat tinggi, bisa mencapai ratusan ribu rupiah untuk 1 per kilonya. Keuntungan ini bisa Anda raih hampir setiap bulan.
Budidaya Ulat Jerman, Ternak Ulat Jerman Berawal dari Kumbang
Sebelum memulai membuka usaha Ulat Jerman ini, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Pertama kali adalah Kumbang Jerman yang menjadi awal dari budidaya. Hewan ini akan menghasilkan telur yang nantinya menjadi Ulat. Oleh karena itu, usahakan mencari indukan yang siap bertelur.
Siapkan kandang khusus untuk induk yang sudah siap bertelur. Usahakan tempatkan dalam kotak yang agak tinggi dan berikan penyangga. Untuk menghindari ada hewan lain seperti tikus, cicak, atau juga semut yang mengganggu. Tidak ada salahnya berikan oli atau minyak di bawah kotak.
Satu Kotak bisa berisi 500 kumbang. Saat panen, Anda dapat menghasilkan kurang lebih 10 kg Ulat Jerman. Tetapi, jangan lupa berikan pakan setiap hari secara rutin seperti buah-buahan. Proses bertelurnya kurang lebih 2 sampai 3 minggu, dan akan menetas setelah 15 hari.
Tempat Menjadi Pengaruh Terbesar untuk Budidaya Ulat Jerman
Kesuksesan dari budidaya Ulat Jerman dipengaruhi dari tempat atau kandangnya. Pisahkan tempat antara saat bertelur dengan membesarkannya. Hal ini mampu menghindarkan kuman dan virus berbahaya yang cepat menyebar. Sehingga, kualitas Ulat Anda sangat buruk dan bisa mati.
Usahakan pula sirkulasi udara di dalam kotak tetap terjaga dengan baik. Memiliki kesempatan bergerak dengan baik. Pastikan temperaturnya seimbang dan tetap berada di suhu yang ideal kurang lebih 27 sampai 29 derajat. Untuk mengetahui suhunya, gunakan termometer agar bisa mengecek kondisi kotak di dalam kotak.
Anda bisa menggunakan kipas angin atau pelepah pisang untuk menjaga kelembapan dalam kotak. Pelepah pisang bermanfaat untuk menyerap udara panas. Pastikan terpasang pada setiap sisi kotaknya. Usahakan untuk diganti setiap tiga hari sekali, agar kelembapan udara tetap terjaga dengan baik.
Bersihkan tempat ulat setidaknya 3 sampai 6 hari sekali dengan menggunakan cairan yang dicampur dengan formalin. Setelah, dibersihkan usahakan untuk mengeringkannya terlebih dahulu minimal 8 hari. Baru, kotak tersebut bisa digunakan kembali. Mengantisipasi, bila masih ada airnya (sisa formalin) yang tertinggal tidak diminum.
Berikan Makanan dan Minuman Berkualitas untuk Ulat Jerman
Langkah selanjutnya untuk budidaya Ulat Jerman adalah pemberian makanan dan minuman berkualitas. Gunakan takaran tepat dan jangan sembarangan. Lakukan secara rutin setiap hari. Jangan sampai telat, karena risikonya akan memangsa satu sama lain. Biasanya yang lebih kecil atau sedang berganti kulit.
Risiko lain saat memangsa satu sama lain adalah munculnya penyakit. Biasanya bagian ekor, hanya dalam satu jam sisa ini berubah menjadi jamur. Soal pemberian makan, usahakan dua kali saat pagi dan malam.
Gunakan campuran ampas tahu, dekomposer, dan tepung terigu. Selanjutnya, untuk minumannya bisa satu kali sehari saat siang hari. Disarankan memberikan minuman berupa perasan wortel, timun, labu siam atau kentang. Jangan terlalu banyak memberikan air minum ini, agar tidak lembab dan berjamur bila tidak habis.
Budidaya Ulat Jerman dengan Media
Terakhir, Anda bisa menggunakan media berupa polar gandum. Jenis ini lebih baik hanya saja, sulit untuk mendapatkannya, alternatifnya serbuk halus dari padi disebut derdak atau voer ayam. Usahakan untuk menggantinya setiap 3 minggu sekali. Media ini bagaikan rumah bagi Ulat.
Sebelum menggunakannya, lebih baik disangrai didalam oven kurang lebih 5 sampai 10 menit. Tunggulah sampai dingin baru bisa digunakan. Pergantian media secara rutin harus Anda lakukan. Setidaknya 5 sampai 7 hari sekali menggunakan cairan formalin. Selanjutnya, keringkan minimal 8 hari.
Sisa cairan formalin sangat berbahaya untuk Ulat. Bila terminum akan terserang berbagai macam penyakit. Fungsi dari penggantian rutin media ini juga mencegah Ulat dari panik dan stress. Jangan diganti semua, lebih baik ¾ nya saja.
Soal suhu ruangan, harus dicek minimal satu jam sekali. Pemberian makan dan minum, jangan sampai terlambat walau hanya 10 menit saja. Budidaya Ulat Jerman tidak mudah butuh kesabaran dan ketekunan namun dapat menghasilkan untung yang tidak sedikit.
Comments