foto oleh unsplash
Jika Anda ingin memelihara hewan yang unik dan eksotis, cobalah memelihara bunglon. Anda mungkin sering melihat bunglon yang biasa ada di atas pohon atau di semak-semak. Itu adalah bunglon jambul hijau. Sayangnya jenis bunglon itu tidak cocok dipelihara di rumah.
Tidak semua jenis bunglon aman menjadi hewan peliharaan di rumah. Pasalnya, setiap reptil ini memiliki ukuran dan sifat yang berbeda-beda. Ditambah lagi, beberapa spesies bunglon hanya bisa hidup di habitat khusus.
Jadi, sebelum memelihara bunglon pastikan Anda tahu dulu apa saja jenis bunglon yang bisa Anda pelihara di rumah.
Macam-macam Bunglon Peliharaan
Memelihara hewan reptil seperti bunglon tentu bukan hal yang umum bagi kebanyakan orang. Anda perlu banyak belajar tentang cara merawatnya. Jika ingin memiliki bunglon di rumah, pahami dulu karakteristik dari beberapa jenis bunglon peliharaan berikut ini.
1. Bunglon Jackson
Salah satu bunglon peliharaan terfavorit adalah jenis Jackson. Bentuknya unik karena punya tiga tanduk dan terlihat seperti hewan purba. Habitat aslinya adalah di kawasan Afrika Timur dan negara bagian Hawaii, AS.
Satu spesies Jackson bisa hidup paling lama hingga 8 tahun dengan panjang maksimal 33 cm. Suhu siang hari di sekitarnya harus pada kisaran 23,8-26,6 derajat celcius.
2. Bunglon Fisher
Dibandingkan dengan jenis-jenis bunglon liar, bunglon peliharaan sifatnya memang lebih kalem. Jenis yang juga bisa Anda pelihara di rumah adalah spesies bunglon bertanduk dua bernama Fischer.
Reptil berukuran maksimal 38 cm ini berasal dari negara Tanzania dan Kenya. Masa hidupnya relatif singkat, hanya sampai tiga tahun. Untuk memelihara Fischer, dibutuhkan pengaturan suhu 23,8 derajat celcius.
3. Bunglon Hutan
Meski berasal dari hutan, ini bukanlah jenis bunglon beracun dan relatif aman menjadi peliharaan Anda. Bukan dari Afrika, melainkan hewan bernama latin Gonocephalus chamaeleontinus ini asli dari Indonesia.
Saat dewasa, Anda mungkin akan melihat bunglon hutan tumbuh hingga 30 cm. Yang menarik adalah pembeda antara jantan dan betina, yaitu warnanya. Bunglon hutan jantan berwarna cokelat kebiruan dan betinanya berwarna hijau kecoklatan.
4. Bunglon Panther
Jika menginginkan bunglon dengan motif unik dan memiliki berbagai macam warna, pilihlah bunglon Panther. Anda bisa memelihara hewan ini sampai dengan 7 tahun. Tetapi, untuk membelinya Anda harus merogoh kocek cukup dalam.
Bunglon asal Madagaskar memiliki panjang maksimal lebih dari 50 cm saat dewasa. Di satu sisi, ia membutuhkan suhu siang hari yang lebih tinggi daripada bunglon Hutan, yakni sekitar 26,6 derajat celcius.
5. Bunglon Minima
Pernah melihat bunglon seukuran batang korek api? Ya, itu adalah bunglon Minima yang memiliki ukuran tubuh sangat minimalis.
Hewan bernama latin Brookesia minima diklaim sebagai spesies bunglon paling kecil di dunia. Ciri khasnya adalah corak abu-abu kecoklatan di seluruh tubuhnya. Jika diukur, panjang maksimalnya hanya 3,4 cm untuk minima betina dan 2,8 untuk minima jantan.
Menyiapkan Kandang dan Merawat Bunglon
Pertanyaan yang muncul berikutnya adalah, apakah bunglon berbahaya? Jawabannya, tergantung bagaimana Anda memeliharanya.
Cara merawat bunglon memang tidak bisa sembarangan. Dibutuhkan pengaturan kandang yang pas seperti habitatnya dan suhunya. Lampu bohlam biasanya digunakan untuk membuat ‘area berjemur’ bagi bunglon saat dia kedinginan. Bunglon memang merupakan salah satu hewan yang berdarah dingin. Pengaturan suhu sangat diperlukan untuk menjaga kelangsungan hidupnya.
Disarankan membeli kandang berukuran agak besar terutama jika Anda membeli bunglon muda.
Sementara makanan bunglon sangat mudah ditemukan di pasar atau malah mencari sendiri. Makanan paling umum adalah jangkrik, tetapi di toko-toko hewan peliharaan banyak menyediakan makanan khusus bunglon.
Selain jangkrik, beberapa serangga yang juga disukai oleh bunglon antara lain ulat super, ngengat, lalat, belalang, dan lain-lain. Berikan bunglon Anda makanan yang bergizi agar tumbuh dengan baik dan hidup lama.
Terakhir, jika Anda harus berinteraksi dengannya, maka lakukan dengan berhati-hati. Pasalnya, kebanyakan jenis bunglon memang tidak merasa membutuhkan interaksi dengan manusia.
Jangan lupa bagikan informasi ini ke media sosial Anda agar banyak orang yang tahu dan lebih berhati-hati ya!
Comments