Masyarakat Indonesia mengenal cukup banyak jenis jenis kelinci hias yang biasa jadi hewan peliharaan di rumah. Bentuk tubuhnya yang imut dan tingkahnya yang menggemaskan membuat banyak orang ingin memeliharanya.
Sifat kelinci mirip seperti hewan rumahan pada umumnya, manja dan senang berinteraksi dengan manusia. Akan tetapi, Anda harus membedakan antara kelinci hias peliharaan dan kelinci pedaging untuk diternak. Pasalnya, ciri-ciri dan cara merawatnya pun berbeda.
Cara Membedakan Kelinci Hias dan Pedaging
Jenis jenis kelinci hias umumnya mudah dibedakan dengan jenis pedaging. Dilihat dari fisiknya saja sudah terlihat sangat berbeda. Ukuran kelinci hias lebih kecil, walaupun tidak merata pada semua jenis kelinci. Sementara kelinci pedaging memiliki tubuh yang gemuk dan padat untuk diambil dagingnya.
Beberapa orang juga melihat adanya perbedaan dari segi paras. Meski sama-sama kelinci, tetapi jenis kelinci hias memang lebih menggemaskan dan lucu, cocok untuk sekadar dipelihara di rumah.
Kendati demikian, sebenarnya, tidak ada salahnya juga memelihara jenis kelinci pedaging di rumah. Asalkan, Anda tahu cara merawatnya dengan baik dan benar.
Mengenal Jenis Jenis Kelinci Hias
1. Kelinci Anggora
Kelinci ras Anggora adalah jenis yang paling banyak dipelihara di masyarakat. Meski perawatannya butuh perhatian khusus, tetapi tetap banyak orang yang menyukai jenis kelinci menggemaskan ini.
Anggora disebut-sebut berasal dari Turki, tetapi Anda juga bisa menemukan beberapa jenis kelinci ras Anggora lain. Umumnya punya ciri yang sama, yaitu bulu lembut sangat lebat dan terkadang sampai menutupi bagian wajahnya. Perbedaannya hanya pada ukuran tubuh dan warna bulunya.
2. Kelinci Netherland Dwarf
Ukuran kelinci ini sangat mini, hanya setengah dari Anggora saat dia tumbuh dewasa. Berat rata-ratanya antara 1-1,5 kilogram saja. Tidak heran kalau Netherland Dwarf diketahui sebagai salah satu jenis kelinci paling kecil di dunia.
Meski demikian, jika punya anak kecil di rumah sebaiknya jangan pelihara jenis ini. Sebab, ciri khas Netherland Dwarf adalah perilakunya yang sangat agresif jika digendong secara paksa. Anda harus berhati-hati dan sangat lembut saat ingin berinteraksi dengannya. Ingin tahu lebih lengkap tentang makhluk lucu ini? cek link berikut ya.
3. Kelinci Himalaya
Kelinci Himalaya adalah salah satu jenis kelinci termahal di dunia karena sulit dibudidayakan. Berbeda dengan jenis jenis kelinci di Indonesia lainnya, kelinci Himalaya betina hanya melahirkan maksimal 6 ekor sekali hamil.
Dia punya warna putih dominan, namun ada bercak warna hitam di beberapa bagian tubuhnya. Anda akan melihatnya seperti cemong di bagian telinga, hidung, ekor, dan kakinya.
4. Kelinci Lionhead
Dinamai Lionhead karena bentuk wajahnya memang menyerupai seekor singa jantan. Itu karena adanya surai pada bagian wajah, yang membuatnya terlihat sangat unik.
Jangka hidup kelinci Lionhead ini cukup panjang, bisa sampai 7-10 tahun jika dipelihara dengan baik. Nah, yang menantang dari memelihara Lionhead ini adalah merawat bulunya yang mudah kusut. Setidaknya dia harus rutin disisir 2-3 kali seminggu.
5. Kelinci Flemish Giant
Dia adalah spesies kelinci terbesar di dunia dengan berat bisa mencapai 10-15 kilogram. Anda akan menemui banyak Flemish Giant berwarna cokelat, abu-abu atau agak hitam.
Kelinci ini pertama kali ditemukan di Belgia dan dibudidayakan untuk diambil dagingnya. Tetapi, sekarang banyak orang yang menjadikan Flemish Giant sebagai peliharaan mereka. Berhubung jenisnya cukup umum, jadi harganya pun relatif murah tergantung ukuran tubuhnya.
Jenis jenis kelinci di atas cocok dijadikan hewan peliharaan, tetapi Anda harus mempertimbangkan sisi keamanannya. Buat lingkungan yang baik untuk kelinci dan berikan pakan terbaik.
コメント