foto oleh unsplash
Kondisi lingkungan yang sulit dikendalikan karena faktor cuaca yang buruk menjadi ancaman untuk kesehatan unggas khususnya ayam. Dikarenakan cuaca yang buruk, mikroorganisme penyebab infeksi jumlahnya semakin banyak dan tidak bisa dikendalikan sehingga akibatnya ayam-ayam akan menjadi sakit. Salah satu penyakit yang sering menyerang unggas seperti ayam yaitu Koksidiosis.
Sekilas Tentang Koksidiosis Pada Ayam
Koksidiosis atau dikenal juga sebagai berak darah merupakan suatu penyakit parasiter yang menyerang sistem pencernaan unggas. Koksidiosis pada ayam disebabkan oleh protozoa eimeria dari famili Eimeriidae. Penyakit yang satu ini telah ditemukan di seluruh dunia dan merupakan salah satu penyebab kematian ayam secara tiba-tiba.
Penyakit ini umumnya menyerang usus ayam (unggas) kecuali pada angsa yang menyerang pada buah pinggangnya. Pada kondisi yang sangat serius, penyakit ini bisa menyebabkan kematian yang sangat tinggi. Setiap tahunnya biaya yang dikeluarkan untuk menanggulangi koksidiosis pada ayam dan unggas lainnya tidak kurang dari US$ 400 juta yang meliputi pengobatan serta pemberian antikoksidia pada pakan sebagai feed additive.
Ayam sendiri sebagai ternak monogastrik memang cenderung lebih sensitif terhadap penyakit pencernaan.
Sifat Penyakit Dan Penularan
Koksidiosis pada ayam memiliki host specificity yang cukup tinggi sehingga jarang terjadi penularan penyakit dari induk semang yang satu ke induk semang yang lainnya. Koksidiosis sering menyerang ayam muda berumur sekitar 3 sampai 6 minggu dan jarang menyerang ayam pada umur kurang dari 3 minggu.
Umumnya ayam yang berumur kurang dari 3 minggu masih belum menghasilkan banyak chymotripsin serta garam empedu sehingga proses keluarnya sporozoit dari oocyst tidak terjadi. Reaksi imun tubuh bisa dihasilkan dengan cepat setelah terkena penyakit ini. Secara umum penyakit ini bersifat endemis.
Gejala Klinis Koksidiosis Pada Ayam Yang Sebaiknya Diketahui
Sebagian dari anda pastinya belum sepenuhnya mengetahui bagaimana gejala klinis koksidiosis pada ayam. Nah, gejala klinis yang disebabkan oleh parasit ini umumnya bervariasi tergantung dari umur dan spesies parasit yang menyerang. Namun, berikut gejala umum koksidiosis pada ayam yang sebaiknya diketahui:
· Nafsu makan menurun namun nafsu minum meningkat.
· Ayam menjadi kurus.
· Bulu kusut.
· Mata terpejam dan pucat.
Gejala lain yang umumnya terjadi yaitu diare yang biasanya diikuti oleh dehidrasi, anemia dan ayam terlihat lemah dan lesu. Kerugian akibat ayam terkena kokdiosis yaitu berat badan menurun, masa bertelur terlambat, konversi ransum menjadi jelek serta penurunan produksi telur.
Infeksi parasit ini umumnya berjalan akut dimana angka kesakitan sekitar 10% sampai 40% dengan angka kematian > 50%. Kokdiosis pada ayam mulai terlihat pada hari ke 4 atau ke 5 pasca infeksi. Ayam akan tampak terlihat lesu dengan sayap terkulai, bulu kusut dan sering dikotori oleh darah. Umumnya pendarahan yang hebat terlihat hari ke 5 dan ke 6. Jika daya tahan tubuh ayam kuat maka bisa sembuh dalam waktu 9 hari. Biasanya kematian akan terjadi pada hari ke 4 hingga ke 6 pasca infeksi.
Lalu, Bagaimana Cara Penanganan Koksidiosis Pada Ayam Yang Tepat?
Salah satu obat yang digunakan untuk pemeliharaan dalam mengurangi kejadian koksidiosis yaitu Amprolium. Nah, amprolium sendiri merupakan antikoksidia yang paling aman serta tidak menganggu produk sehingga kerap kali digunakan sebagai program pencegahan.
Koksidiosis pada ayam tentu saja perlu dilakukan penanganan sesegera mungkin. Walaupun sifatnya endemis namun sebagai pemilik ternak anda tentu saja perlu benar-benar diperhatikan karena beresiko terhadap kematian. Nah, itulah sekilas tentang koksidiosis pada ayam, gejala klinis serta cara penangannya. Semoga bermanfaat!
Comments