foto oleh unsplash
Sebagai pemilik kucing, pernahkan Anda melihat anak kucing yang baru lahir? Sangat menggemaskan bukan? Pastinya tidak ada kegiatan lain yang mereka lakukan selain menyusu pada induknya. Ya, menyusu merupakan hal penting karena kitten mendapatkan nutrisi awalnya hanya dari susu induknya. Selain itu, melalui susu, Induk memberikan kekebalan pada kitten yang imunitasnya masih belum berkembang sempurna. Hal ini diberikan melalui kolostrum yang ada pada susu induk kucing.
Apa Itu Kolostrum?
Kolostrum merupakan susu pertama yang keluar selama 24 jam dari putting susu induk setelah melahirkan anaknya. Kolostrum ini tidak hanya dimiliki oleh manusia saja melainkan juga mamalia betina yang melahirkan seperti kucing.
Kolostrum memiliki tekstur kental, berwarna putih (lebih bening dari susu biasa). Dalam kolostrum tentu saja terdapat banyak kandungan nutrisi seperti vitamin, protein antibodi, elektrolit hingga nutrisi dalam konsentrasi tinggi. Kolostrum sendiri bersifat sementara karena setelah 24 jam pasca melahirkan, kolostrum tidak diproduksi lagi.
Mengapa Kolostrum Untuk Kucing Sangat Penting?
Kolostrum memiliki peranan sangat penting untuk anak kucing. Anak kucing yang tidak dapat kolostrum dari induknya akan sangat rentan sakit serta mudah mati. Hal ini terjadi karena anak kucing dapat memperoleh kekebalan induk melalui kolostrum. Terlebih lagi jika anak kucing tersebut tidak mendapat antibodi yang cukup selama dikandungan.
Namun pemberian kolostrum sendiri bukanlah hal yang mudah karena di beberapa kasus ada saja induk kucing yang tidak mau menyusui anaknya, susu tidak keluar atau mati dalam proses melahirkan. Jika kasus tersebut terjadi maka anak kucing tidak bisa mendapatkan kolostrum, padahal 95% antibodi yang mereka butuhkan ada di kolostrum dari induk.
Masalah lain yang mungkin terjadi juga adalah penyerapan kolostrum yang tidak efektif. Antibodi memiliki molekul besar sama halnya seperti plasenta dimana protein yang bermolekul besar ini tidak bisa menembus usus. Idealnya, antibodi akan dihancurkan menjadi asam amino kecil lalu diserap layaknya protein lain. Namun jika penyerapan tidak efektif maka fungsi kolostrum sebagai antibodi akan hilang.
Masalah terakhir yang terjadi adalah telat memberikan kolostrum kepada anak kucing. Seperti telah disebutkan diatas jika kolostrum bersifat sementara dan tidak bisa diproduksi setelah 24 jam. Sistem pencernaan hewan baru lahir belum seperti hewan dewasa. Lambung dan pankreas belum banyak mengeluarkan enzim protease.
Kedua hal ini memungkinkan antibodi dalam kolostrum diserap utuh lalu masuk ke aliran darah anak kucing. Namun sayang, ususnya akan langsung mulai menutup setelah hewan lahir, proses tersebut akan selesai dalam waktu 16-24 jam. Jadi, setelah 24 jam anak kucing sudah tidak bisa lagi mencerna antibodi dalam kolostrum. Jika pemberian kolostrum lewat dari 24 jam setelah waktu kelahiran maka akan sia-sia jika memang tujuannya untuk memberi antibodi untuk anak kucing.
Lalu, Adakah Metode Pemberian Kolostrum Untuk Kucing Ketika Induknya Tidak Memberi Kolostrum?
Walaupun anak kucing tidak bisa mendapatkan kolostrum dari induknya, namun masih ada cara lain agar anak kucing bisa mendapatkan antibodi serta terlindungi. Cara yang bisa dilakukan yaitu menitipkan anak kucing dalam 24 jam pertama ke induk lain yang sama-sama baru melahirkan.
Namun hal ini tidak segampang yang dipikirkan karena reaksi penolakan dari dalam tubuh kitten. Salah satu penyebabnya adalah golongan darah anak kucing yang berbeda dengan golongan darah induk pendonor. Kemungkinan terburuknya adalah bisa saja antibodi yang harusnya melindungi malah menyerang kekebalan tubuh anak kucing.
Pemberian kolostrum untuk kucing yang tidak mendapatkannya ketika lahir sebenarnya bisa dilakukan setelah kucing dewasa atau setelah sapih yaitu dengan memberikan suplemen kolostrum. Hanya saja hal ini perlu dilakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter hewan. Pasalnya, suplemen kolostrum yang tersedia merupakan kolostrum sapi sehingga pemberiannya juga harus disesuaikan. Semoga bermanfaat!
ความคิดเห็น