foto oleh unsplash
Pada tahun 2017 tepat 4 tahun kebelakang Indonesia tepatnya di Dukuh Karangan Wiyung, Surabaya digemparkan dengan peristiwa satu keluarga meninggal dunia dan 3 orang lainnya di rawat di rumah sakit. Peristiwa tersebut disebabkan karena penyakit leptospirosis yang menyerang satu keluarga.
Diketahui bahwa leptospirosis merupakan penularan paling banyak yang dibawa dari air kencing tikus yang telah terinfeksi bakteri. Penyakit ini tentu sangat berbahaya dan menular bahkan penularannya sangat cepat dari hewan ke manusia ataupun sebaliknya. Namun, selain menyerang manusia, ternyata penyakit ini juga bisa menyerang anjing sehingga sebagai pemilik anda perlu mewaspadainya.
Mengenal Leptospirosis Pada Anjing
Leptospirosis merupakan penyakit bakteri zoonosis yang disebarkan oleh tikus melalui air yang terkontaminasi. Penyakit tergolong kedalam penyakit berbahaya bagi manusia maupun hewan apalagi pada anjing. Leptospirosisi pada anjing merupakan kondisi yang harus mendapatkan perhatian para pemilik anjing. Ya, sebagai pemilik tentu saja anda perlu mengetahui gejala dan pencegahannya.
Penyebab Penyakit Leptospirosis Pada Anjing
Leptospirosis disebabkan oleh bakteri leptospira yang berbentuk spiral, lentur dan tipis dengan tebal 0,1 µm dan panjang 10-20 µm. Bakteri ini sangat peka terhadap asam serta bisa hidup dalam air tawar selama kurang lebih satu bulan. Selain itu, leptospirosis juga berasal dari bakteri yang ditularkan melalui urin dari hewan pengerat seperti tikut yang kemudian ditularkan ke hewan ataupun manusia.
Lalu, Bagaimana Gejala Leptospirosis Pada Anjing?
Gejala atau tanda-tanda klinis leptospirosis berkisar dari infeksi subklinis cukup ringan sampai dengan kegagalan multiorgan dan kondisi paling parah yaitu kematian. Anjing yang terserang penyakit berbahaya ini menunjukkan gejala-gejala yang bisa mudah anda lihat namun sulit dikenali karena sama dengan penyakit lainnya. Salah satu cara untuk mengetahui apakah anjing anda terserang penyakit berbahaya ini dengan melakukan pemeriksaan pada dokter hewan terdekat, jika gejala yang terjadi seperti berikut:
· Kehilangan nafsu makan.
· Hidung berair.
· Deman tinggi.
· Anjing tidak aktif karena ototnya sakit.
· Terlihat lesu dan lemah.
· Diare.
· Muntah.
· Batuk.
· Depresi.
Tanda-tanda diatas merupakan gejala dari leptospirosis pada anjing. Jika tanda-tanda tersebut dialami oleh anjing anda maka sebaiknya anda bisa langsung pergi ke dokter hewan terdekat agar langsung diberikan pengobatan lebih lanjut.
Bagaimana Pencegahan Leptospirosis Pada Anjing?
Untuk mencegah leptospirosis pada anjing bisa dilakukan dengan vaksinasi. Vaksinasi ini tentu menjadi langkah pencegahan agar anjing tidak terkena leptospirosis. Selain melakukan vaksinasi, pencegahan lainnya yang tentu tak kalah penting yaitu sanitasi kandang yang baik, membatasi anjing anda untuk beraktivitas di area basah seperti air menggenang dan dataran rendah.
Jika anda memiliki lebih dari satu anjing didalam rumah dan salah satunya terkenal leptospirosis maka anda perlu memisahkan anjing sehat dengan anjing penderita. Hal ini bertujuan untuk mencegah adanya penularan karena seperti telah disebutkan diatas bahwa penularannya sangat cepat dari satu hewan ke hewan lainnya bahkan ke manusia sekalipun.
Pastikan anda juga jangan terlalu sering menitipkan anjing ke rumah penitipan hewan yang tidak terpercaya karena resiko penularan akan sangat cepat. Selain itu penyakit ini juga biasanya menyerang setelah adanya bencana banjir dimana banyak sumber air yang terkontaminasi urin tikus. Untuk itu carilah sumber air yang bersih dan sehat setiap saat.
Nah itulah sekilas tentang leptospirosis pada anjing yang sebaiknya diketahui dan diwaspadai. Dengan mengetahui hal-hal diatas sedikit banyaknya anda sudah tahu bagaimana gejala, pencegahan dan apa yang harus dilakukan ketika kesehatan anjing anda mulai menurun.
Semoga bermanfaat.
Commenti