foto oleh unsplash
Tahukah anda? Saat ini banyak sekali orang tua yang mulai menerapkan pola organic parenting untuk buah hatinya. Organic parenting sendiri pada dasarnya memang bukanlah hal yang baru walaupun memang terdengar “kekinian”. Lalu, apa sebenarnya organic parenting? Dan bagaimana cara penerapannya? Simak berikut penjelasannya!
Sekilas Tentang Organic Parenting
Walaupun organic parenting tengah berkembang belakangan ini di kalangan para orang tua khususnya kaum milenial, namun ternyata masih banyak yang belum mengetahui apa itu organic parenting. Nah, organic parenting sendiri merupakan pola pengasuhan yang ditujukan untuk mengajarkan anak agar hidup lebih ramah lingkungan.
Banyak hal yang bisa dilakukan dalam penerapan pola asuh ini. Salah satunya yaitu mengajak anak berkemah agar mereka bisa lebih mencintai alam. Dalam hal ini orangtua berperan penting untuk mengajarkan anaknya untuk membuat tenda sehingga bisa melatih daya tahan fisiknya dan lebih mengenal alam.
Selain itu, anda juga bisa menerapkan hidup hemat seperti mengajarkan anak anda untuk menghemat air, makanan hingga menghemat lampu didalam tenda. Ajaklah anak anda untuk berkemah minimal dua minggu sekali. Namun jika berkemah dianggap membutuhkan tenaga dan waktu lebih, maka terdapat cara mudah lain yang bisa anda lakukan yaitu seperti menanam tanaman di halaman rumah.
Menanam tanaman di halaman rumah bisa menjadi alternatif jika anda tidak memiliki waktu untuk mengajak buah hati pergi ke luar rumah untuk berkemah. Kegiatan ini bisa anda lakukan dari awal mulai dari membeli bibit, menanamnya di pekarangan hingga merawatnya setiap hari. Anda juga bisa mengajaknya untuk memilah-milah sampah, mana yang termasuk sampah organik dan mana sampah anorganik.
Hubungan Organic Parenting Dan Memelihara Hewan
Penerapan organic parenting juga tidak harus ribet. Dengan kata lain, penerapan pola asuh ini tidak harus selalu melibatkan usaha yang besar dan kompleks. Salah satu hal yang bisa anda lakukan yaitu memelihara hewan. Tanpa disadari jika memelihara hewan juga termasuk kedalam satu satu penerapan organic parenting.
Dengan memelihara hewan setidaknya anak bisa mengenal nama hingga sosok hewan tersebut secara nyata. Hal ini menjadi stimulasi yang bisa merangsang indera penglihatan, penciuman, pendengaran hingga indera peraba. Memelihara hewan juga bisa menumbuhkan rasa tanggung jawab serta empati untuk anak sehingga mereka bisa peduli terhadap hewan. Selain itu juga dengan merawat hewan, anak anak akan lebih mengenal alam dan perhatianya teralihkan dari gadget.
Namun dalam hal ini, pemilihan hewan peliharaan sangatlah penting. Pastikan anda memelihara hewan yang tidak membahayakan anak anda dan mudah dipelihara. Pilihlah hewan seperti kucing, ikan, ayam, hamster ataupun kelinci. Ajarkan kepada mereka bagaimana cara menyayangi hingga memberikan makanan. Anda juga perlu memberitahukan buah hati tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan pada hewan peliharaan.
Dalam penerapan pola asuh ini juga, anda bertanggungjawab untuk memberikan informasi tentang hewan-hewan yang bisa dipelihara dan berbahaya. Namun jangan sampai anda menakut-nakutinya sehingga membuat mereka trauma. Hewan juga memiliki hak untuk hidup bebas dari rasa takut. Di lain pihak, berikanlah edukasi secara halus agar anak anda bisa mengerti dan merawat hewan secara mandiri.
Selanjutnya, untuk menjaga kesehatan hewan ada baiknya anda membawa hewan peliharaan dan anak anak ke dokter hewan. Di dokter hewan, anak anak dapat bertanya lebih detail tentang kehidupan hewan yang selama ini dipeliharanya. Anak-anak biasanya memiliki rasa ingin tahu yang cukup tinggi.
Dalam penerapan organic parenting ini pada dasarnya semua orang tua harus lebih kreatif dan jangan mager. Sempatkanlah untuk melakukan kegiatan bersama anak anda walaupun hanya sebatas jalan-jalan atau bersepeda di sekitar rumah. Buatlah rencana kegiatan yang akan anda lakukan bersama anak di akhir pekan. Itulah sekilas tentang organic parenting dan memelihara hewan, Semoga bermanfaat!
Comments