foto oleh unsplash
Tidak hanya manusia, ternyata hewan seperti seekor anjing juga mengalami masalah ketika musim hujan datang. Apalagi kurangnya vitamin D yang didapatkan dari sinar matahari ini membuat sistem imunitas menjadi menurun. Hal yang sama juga dialami oleh anjing peliharaan Anda. Untuk berjaga-jaga, Anda harus mengenal penyakit yang sering menyerang anjing di musim hujan di bawah ini agar bisa menjaga kesehatan hewan peliharaan Anda tersebut.
1. Diare
Anda pasti tahu pada saat musim hujan lebih banyak air kotor. Air kotor ini berpotensim berkembang menjadi sarang bakteri hingga virus yang dapat menimbulkan penyakit. Hal ini bisa mengganggu kesehatan anjing peliharaan Anda. Apalagi jika makanan yang dikonsumsinya tercemar. Bisa-bisa pencernaannya terganggu dan berujung pada masalah diare.
Jika Anda menemukan gejala diare tersebut pada hewan peliharaan Anda, maka usahakan secepat mungkin mengatasinya. TAnda-tAndanya berupa meningkatnya frekuensi buang air besar, yakni 3 hingga 5 kali dalam sehari. Tidak hanya itu, bentuk feses juga lebih encer. Bahkan pada kasus yang parah, feses hewan ini bisa bercampur darah. Lakukan tindakan pencegahan seperti pemberian probiotik.
Jika hewan peliharaan Anda tersebut menunjukkan reaksi atau tAnda-tAnda diare yang parah misalnya muntah-muntah hingga feses bercampur darah, maka jangan menunda untuk mendatangi dokter hewan. Segeralah melakukan pertolongan medis untuk hewan tersebut. Diare yang parah juga dapat menimbulkan dehidrasi.
2. Infeksi Kulit
Kondisi cuaca yang lembab dan memudahkan tumbuh kembangnya parasit kulit. Parasit ini menyebabkan infeksi kulit pada anjing. Hewan ini akan terlihat lebih sering menggaruk akibat terkena infeksi jamur yang menyebabkan rasa gatal. Ketika terlalu sering menggaruk, maka infeksi kulit yang diderita hewan tersebut akan kian memburuk akibat bekas garukan yang menjadi luka.
3. Pneumonia
Masalah penyakit lainnya yang rentan menyerang anjing adalah pneumonia. Hal ini terjadi karena hewan peliharaan yang satu ini jika tidak tidur menggunakan alas dalam waktu yang lama. Ini merupakan penyakit infeksi paru-paru yang dihasilkan dari infeksi bakteri atau masuknya cairan dalam paru-paru. Biasanya hewan yang terserang pneumonia akan mengalami masalah dengan nafsu makannya, terlihat mudah lemas, mengalami kesulitan nafas dan batuk-batuk.
Untuk mengurangi resiko hewan tersebut terserang pneumonia selama musim hujan, maka hindari kAndang yang berada ditempat yang lembab dan berangin. Usahakan untuk selalu menjaga kebersihan kAndang. Bersihkan dan ganti alas tidur hewan tersebut jika lembab dan kotor.
4. Leptospirosis
Ini merupakan penyakit yang biasa ditularkan oleh kencing tikus. Penyebab penyakit ini adalah bakteri Leptospira sp. Kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi atau melalui luka dan hubungan seksual bisa menyebabkan penularan. Daerah yang terkena dampak banjir seringkali rentan terkena masalah penyakit ini.
Gejal yang ditimbulkan berupa demam, mual, penurunan nafsu makan, diare dan ruam. Hewan yang terinfeksi bisa langsung menunjukkan gejala setelah satu atau dua minggu terinfekai bakteri tersebut. Namun, pada beberapa kasus ada juga yang baru menimbulkan gejala setelah sebulan terinfeksi.
5. Distemper ayau Parvo
Serangan penyakit berikut ini juga terjadi saat musim hujan menyerang. Anjing yang terkena masalah tersebut biasanya sedang mengalami penurunan sistem imun akibat musim hujan melanda. Penyakit ini diakibatkan oleh virus dan sangat mematikan. Penyakit ini ibarat "panleukopenia" bagi anjing.
Gejala penyakitnya adalah bintik-bintik merah, diare, mata belekan hingga muntah dan nafsu makan yang menurun. Untuk mencegah penyakit ini, ada baiknya Anda memberikan vaksin pada anjing kesayangan Anda. Konsultasikan pemberian vaksin ini dengan dokter hewan terdekat.
Daftar penyakit anjing di musim hujan di atas bisa menyerang hewan peliharaan Anda, apalagi jika sistem imunnya sedang menurun. Untuk itu, selalu lakukan tindakan pencegahan agar tidak mengalami penyakit yang berbahaya.
Penyakit musim ini juga patut diwaspadai lebih lanjut karena faktor cuaca. Pada musim hujan di akhir 2020 dan di awal 2021 diperkirakan akan terjadi fenomena La Nina di Indonesia. Dalam kondisi ini curah hujan di wilayah Indonesia diperkirakan meningkat dan musim hujan berlangsung lebih lama. Hal ini akan meningkatkan potensi risiko penyakit diatas menyerang si doggy.
コメント