foto oleh unsplash
Apa yang Anda pikirkan pertama kali jika mendengar istilah rabies? Apakah tentang anjing gila atau anjing tak terkendali?
Anda harus tahu fakta bahwa ternyata rabies yang biasanya menjangkiti anjing dan bisa menular itu merupakan salah satu endemik yang cukup ganas.
Nah pet lover, melalui hari rabies sedunia ini (yang akan segera diperingati), yuk sama-sama belajar memahami apa itu rabies. Mulai dari pengertian tentang rabies itu sendiri, gejala, ciri, sampai akibat yang ditimbulkan oleh rabies.
Kenali Lebih Dekat Istilah Rabies
Pet Lover, sebagai pecinta hewan peliharaan, tentu saja Anda harus mengenal lebih jauh tentang rabies. Selain karena rabies adalah penyakit yang berbahaya bagi hewan peliharaan, Anda sebagai pemiliknya pun berpotensi untuk tertular rabies karena penyakit ini dapat menular dari hewan ke manusia (zoonosis).
Berdasarkan pengertiannya, rabies merupakan infeksi virus yang terletak pada organ tubuh otak dan sistem saraf. Virus penyebab rabies dapat menular ke manusia maupun hewan lainnya melalui gigitan dari hewan yang sebelumnya terkena rabies.
Penting untuk Anda ketahui, rabies sendiri tergolong sebagai penyakit berbahaya. Hal ini dapat terjadi lantaran rabies bisa menyebabkan kematian jika korban terlambat menyadari dan telat untuk ditangani.
Penyebab Rabies
Seperti pada paragraf sebelumnya, rabies bisa menjangkiti hewan maupun orang. Umumnya proses penularan rabies bisa terjadi melalui gigitan, cakaran, dan air liur anjing.
Mungkin Anda akan bertanya-tanya, padahal tidak ada anjing di sekitar Anda atau hewan yang terjangkit virus mematikan ini. Namun, kenapa ada orang atau hewan yang bisa terkena rabies?
Perlu Anda ketahui, rabies sendiri tidak hanya ditularkan oleh anjing. Namun juga beberapa jenis hewan lain seperti kera, kucing, musang, kelelawar bahkan kelinci sekalipun.
Apa Gejala yang Muncul Saat Terjangkit Rabies?
Bila membicarakan manusia yang terjangkit virus rabies, gejala rabies ini akan muncul baru setelah 30 sampai 90 hari pasca penderita tergigit oleh hewan peliharaan yang terinfeksi oleh rabies
Tentu saja ini menjadi salah satu kendala dalam pembuatan diagnosis rabies itu sendiri. Apalagi bagi kalangan pecinta hewan bisa saja si penderita lupa atau tidak sadar sudah tergigit dan tercakar hewan yang terjangkit rabies.
Gejala awal penularan rabies yang dapat muncul kepada manusia meliputi:
Demam
Muncul rasa kesemutan di area sekitar bekas gigitan atau cakaran hewan yang terjangkit rabies sebelumnya
Muncul rasa sakit kepala namun bukan demam
Selain 3 keluhan tersebut terdapat berbagai gejala lanjutan yang bisa penderita rabies rasakan. Misalnya seperti munculnya rasa kram otot, muncul sesak nafas, bahkan sampai halusinasi
Apabila berbagai gejala lanjutan tersebut terjadi, kemungkinan orang tersebut akan memiliki kondisi kesehatan yang semakin memburuk. Tentu saja ini harus mendapatkan penanganan dokter lebih lanjut.
Kunjungan ke dokter juga dapat digunakan untuk memperoleh Vaksin anti rabies dan Serum anti rabies. Walaupun rabies memiliki masa inkubasi yang cukup lama (14 hari), penyakit ini dapat menyebabkan kematian karena menyerang sistem saraf di otak.
Ciri-ciri Rabies pada Hewan Peliharaan
Tahukah Anda? Setiap tahunnya lebih dari 50.000 manusia dan jutaan hewan di seluruh dunia meninggal akibat terjangkit rabies. Oleh sebab itu, penting bagi Anda untuk mengetahui berbagai ciri rabies yang mungkin muncul pada hewan peliharaan.
Tujuannya tidak lain adalah agar Anda bisa segera menyelamatkan diri dan juga menyelamatkan hewan peliharaan Anda.
Nah berikut ini berbagai ciri yang akan muncul pada hewan peliharaan saat ia terkena rabies:
● Hewan tiba-tiba sering merasa gelisah
● Hewan tidak bisa diam, lain dari biasanya
● Sering muncul rasa ketakutan
● Hewan lebih sensitif dan mudah
● Dalam kasus yang berat hewan akan terlihat kesakitan,
● Demam
● Lebih sering menggigit benda-benda yang ada di sekitarnya
● Hewan tiba-tiba menjadi buas dan sering menyerang hewan lain,
● Kaki belakang hewan peliharaan akan lumpuh
● Nafsu makan cenderung berkurang dan turun drastis
● Tiba-tiba kejang-kejang dan air liur yang lebih berbuih
Apa Saja Dampak Rabies?
Virus rabies pada manusia terbagi menjadi dua jenis, yaitu rabies ganas dan rabies lumpuh. Berikut ini dampak dari kedua jenis rabies tersebut pada manusia:
Rabies Ganas
Berdasarkan situs resmi WHO, Rabies ganas lebih mendominasi 80% daripada rabies lumpuh. Adapun dampak yang akan terasa meliputi
- Kesulitan tidur
- Lebih sering muncul rasa kecemasan
- Mudah merasa kebingungan
- Mengalami pergolakan emosi
- Menjadi sering berhalusinasi
- Muncul rasa mual
- Sering mengalami kejang otot
- Sering muntah
- Tiba-tiba menjadi hiperaktif
- Sering demam
- Sering muncul sakit kepala
- Lumpuh pada sebagian tubuh
- Sering mengalami kesulitan dalam menelan
- Terlalu sensitif pada sentuhan, suara, dan cahaya
Dalam beberapa kasus, seseorang yang terinfeksi rabies cenderung mengeluarkan air liur secara berlebihan. Dampak ini akan muncul akibat penderita yang mengalami kesulitan dalam menelan. Air liur penderita juga akan lebih berbuih.
Rabies Lumpuh
Rabies lumpuh memerlukan waktu yang relatif lebih lama untuk memunculkan gejala. Namun, efek yang mungkin akan timbul cenderung lebih ganas daripada rabies dengan jenis yang berbeda.
Berikut ini dampak yang akan timbul pada penderita rabies lumpuh.
Seiring berjalannya waktu, tubuh akan semakin tidak bisa memberikan respon
Muncul rasa takut pada air dan kondisinya semakin parah
Saat tidur, penderita akan mengalami apnea atau nafas yang tiba-tiba berhenti sementara
Bagian tubuh yang mengalami kelumpuhan akan semakin parah.
Dalam kasus yang lebih parah, rabies lumpuh bisa menyebabkan penderitanya meninggal dunia karena sistem pernafasan yang gagal berfungsi dengan baik. Karena jarang orang melaporkannya ke rumah sakit, rabies jenis ini juga umumnya lebih sulit di diagnosis.
Seberapa Besar Populasi Penduduk Indonesia yang Terjangkit Rabies?
Indonesia sendiri merupakan salah satu negara dengan angka kematian akibat rabies yang cukup tinggi. Setiap tahunnya, setidaknya terdapat 100-156 kasus kematian akibat rabies yang mana menunjukkan tingkat kematian (case fatality rate) akibat rabies masih tinggi.
Berikut grafik perkembangan kasus rabies di Indonesia dari tahun 2012-2016 (data kemenkes RI)
grafik perkembangan rabies di Indonesia
Indikator yang digunakan dalam memantau upaya pengendalian rabies yaitu kasus Gigitan Hewan Penular Rabies (GHPR), kasus yang divaksin dengan Vaksin Anti Rabies (VAR) dan kasus positif rabies dan mati berdasarkan uji Lyssa.
Dari keseluruhan korban jiwa, data statistik Kementerian Kesehatan tahun 2020 menyebutkan bahwa 98% nya terjangkit oleh rabies anjing, dan 2% sisanya adalah rabies kucing dan kera. Hewan lain yang diketahui dapat menularkan rabies ke manusia adalah kelelawar.
Salah satu sorotan dari tingginya angka kematian akibat rabies di Indonesia adalah hampir semua korban tersebar di 34 provinsi. Pada tahun 2016, ada 9 provinsi yang terbebas dari rabies, sebagaimana tabel berikut.
Sementara itu, Hanya terdapat 8 provinsi di Indonesia yang terbebas dari rabies. Itu artinya, 26 provinsi di Indonesia, rabies masih menjadi endemik yang harus segera tertangani dengan maksimal.
Adapun 8 provinsi yang bebas dari rabies yaitu provinsi Kep. Bangka Belitung, Kep. Riau, DKI Jakarta, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Papua Barat, Papua. Selain 8 provinsi tersebut, terdapat juga beberapa daerah yang dinyatakan bebas endemik rabies sesuai peta wilayah dari Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian RI sebagai berikut:
Peta daerah bebas rabies Ditjen PKH Kementan
Sejarah Hari Rabies Sedunia
Anda harus tahu bahwa tentara rabies pun memiliki hari peringatannya, lho. Hari rabies sedunia sendiri tidak terlepas dari sejarahnya yang berkaitan langsung dengan organisasi The Global Alliance for Rabies Control oleh Amerika Serikat berawal dari pembentukan Alliance for Rabies pada 28 September 2006
Hingga pada akhirnya, pada 28 September 2007 resmi menjadi hari peringatan rabies sedunia. Tanggal ini dipilih bukan tanpa alasan. Tepat pada tanggal 28 September, Louis Pasteur, seorang penemu vaksin rabies pertama meninggal dunia.
Organisasi yang resmi terbentuk pada tanggal tersebut melakukan berbagai kegiatan. Mulai dari pendidikan, pawai, hingga program vaksinasi rabies. Program ini pada akhirnya menarik lebih dari 70 negara di dunia dengan 400 ribu peserta dan terus bertambah setiap tahunnya.
Di Indonesia sendiri, program rabies vaccine juga selalu terselenggara, terutama pada peringatan hari rabies sedunia tanggal 28 September. Program vaksin ini bisa Anda ikuti secara cuma-cuma alias gratis tanpa pungutan biaya.
foto oleh wix
Program vaksinasi gratis ini bisa terselenggara berdasarkan kerjasama dari perhimpunan dokter hewan Indonesia (PDHI) di seluruh wilayah Indonesia. Anda bisa mendaftarkan hewan peliharaan Anda di dokter hewan terdekat sebagai salah satu bentuk cara mencegah rabies menjangkiti peliharaan dan Anda sendiri.
Penutup
Rabies yang tidak hanya tertular dari anjing merupakan salah satu jenis virus berbahaya yang harus dihindari dan harus segera ditangani Di Indonesia sendiri, dari 34 provinsi hanya 8 provinsi yang bebas dari rabies. Itu artinya, penyakit ini masih menjadi endemik yang membahayakan.
Melalui hari rabies sedunia, mari kita lakukan pencegahan dengan vaksin rabies.
Sebagai pecinta hewan, tentu saja pet lover harus memahami musuh bersama baik untuk hewan peliharaan dan Anda sebagai majikan. Terus pantau peliharaan Anda dan segera periksa ke dokter hewan jika punya berbagai gejala rabies seperti di atas.
Untuk informasi menarik lainnya, pet lover bisa follow akun instagram @kawan.hewan. Di sana pet lover tak hanya akan menemukan informasi menarik seputar rabies, tetapi juga informasi lain seputar dunia hewan lainnya. Oh ya bagi pet lovers gresik, kawan hewan juga berkerjasama dengan PDHI untuk menyelenggarakan program vaksinasi rabies gratis. Silahkan hubungi daftar melalui link ini untuk mendaftar program vaksin rabies gratis sebelum kehabisan. Semoga bermanfaat!
Escape from Winboss https://winboss.ro/ gameplay-ul realist și intens oferă o experiență hardcore shooter. Mecanicile complexe și mizele mari fac ca jocul să fie plin de adrenalină.” - Rock Paper Shotgun
Cazinoul https://yojicasino.ro/ live oferă o experiență de joc în timp real care pare autentică. Calitatea video este excelentă, iar funcțiile interactive te fac să te simți ca într-un cazinou.
s
The article "Writing a Coursework: Is It Easy?" delves into the complexities of academic coursework and offers published valuable insights into the challenges students face in this area. It explores the various aspects of coursework writing, highlighting the importance of thorough research, organization, and critical thinking skills. By addressing the common struggles students encounter when tackling coursework assignments, the article provides practical tips and strategies to help readers navigate this academic task effectively. With its informative content and helpful advice, this piece serves as a useful resource for students seeking to enhance their coursework writing abilities and achieve academic success.