top of page
drh Dara Recardsari

7+ Fakta Pyometra Pada Kucing, Termasuk Gejala dan Obatnya

Updated: Mar 7, 2021


foto oleh pixabay


Anda pasti sedih bukan ketika kucing kesayangan sakit? Apalagi jika ada penyakit pyometra pada kucing Anda. Gejala-gejala pada penyakit ini memang bisa membuat kucing Anda menderita.

Makanya, sebagai deteksi dini, Anda perlu wawasan seputar penyakit ini. Mulai dari pencegahan,gejala, penyebab, hingga obatnya.

Dengan meluangkan waktu sekitar 3 menit untuk membaca artikel ini sampai habis, semuanya akan terjawab.


1. Pyometra hanya menyerang betina

Penyakit ini spesifik hanya menyerang kucing betina.

Sebenarnya bukan hanya kucing saja sih. Hewan lain yang punya rahim juga punya kemungkinan menderita penyakit ini.


2. Gejala pyometra ada banyak

Menurut The Spruce Pets, setidaknya ada 10 indikasi yang menunjukan bahwa kucing Anda terkena pyometra. Antara lain:

● Suka buang pipis di luar tempatnya

● Perutnya kembung

● Keluar keputihan berdarah dan ada nanahnya

● Muntah

● Nafsu makannya menurun

● Lebih sering buang air kecil

● Ada darah dalam urinnya

● Mudah haus

● Lebih sering menjilati lubang vaginanya


3. Bisa dicegah sejak dini

Sebenarnya, Anda bisa melakukan langkah pencegahan bila tidak mau kucing kesayangan terkena pyometra. Caranya dengan melakukan steril pada kucing. Saat yang paling tepat adalah sebelum usianya menginjak 6 bulan.

Memang steril butuh biaya sih. Tapi kalau cat lovers sejati, mestinya sih itu bukan hal berat.

Selain steril, Anda juga bisa melakukan hal hal standar semisal memberikan makanan dengan gizi yang baik.


4. Lebih rentan menyerang kucing yang sudah tua

Faktanya, tidak semua kucing betina punya resiko tinggi terserang penyakit ini. Pyometra lebih rentan menyerang kucing betina dengan umur lebih tua. Meski tak menutup kemungkinan juga yang masih muda juga bisa kena.

Oh ya, saat muncul, biasanya kucing ada pada kondisi birahi 4 minggu sebelumnya.


5. Pyometra ada jenis jenisnya

Faktanya, pyometra ini juga ada jenis jenisnya lho. Secara umum, jenisnya ada 2. Anda bisa membedakannya dari nanah yang ada pada kucing.

● Pyometra terbuka, ciri utamanya nanah keluar mengalir dari vagina kucing.

● Pyometra tertutup, cirinya nanah tertahan di rahim karena tertutup oleh leher rahim.

Untuk jenis pertama, mendeteksinya lebih mudah karena bisa terlihat langsung. Namun untuk yang kedua, Anda hanya bisa menduga duga dari gejala lain yang muncul. Untuk memastikannya Anda bisa datang langsung ke dokter hewan untuk cek dengan USG.


6. Pyometra bisa sembuh

Banyak yang bertanya, “Apakah pyometra bisa sembuh?”

Jawabannya bisa. Jadi, jika kucing Anda terlanjur mengalami penyakit ini, Anda masih bisa melakukan beberapa upaya terbaik untuk kucing tersayang.


7. Ada beberapa cara mengobati pyometra

Pasti selanjutnya Anda ingin tahu kan cara mengobati pyometra pada kucing?

Agar Anda bisa mendapatkan keamanan berlebih, sebaiknya Anda percayakan urusan pengobatan ini kepada dokter hewan. Mereka lebih paham soal diagnosis dan cara pemecahannya.

Umumnya, ada beberapa bentuk pengobatan yang akan dokter lakukan untuk kucing Anda. Yakni:

● Memberi antibiotik dengan saran pemberian kontinyu

● Terapi dengan infus

● Memberikan suplemen hormon

● Bisa juga melakukan pembedahan

Selain mengobati, Anda dapat juga mengurangi risiko terjadinya pyometra pada kucing dengan melakukan sterilisasi pada si meong.


8. Pyometra bukan penyakit menular

Ada sebagian penyakit pada hewan yang bisa menular kepada manusia. Tentu saja manusia perlu waspada dengan berbagai penyakit ini. Yang sering menjadi pertanyaan, apakah pyometra menular?

Tak perlu takut, ternyata penyakit ini tidak menular. Jadi Anda bisa merasa aman ketika merawat kucing dengan penyakit pyometra.


Pada dasarnya, semua penyakit itu ada cara pencegahan dan obatnya. Termasuk, pyometra pada kucing. Anda hanya perlu melakukan langkah terbaik untuk mengupayakan kesembuhan bagi kucing kesayangan Anda. Segeralah berkonsultasi dengan dokter hewan terdekat jika Anda melihat gejala penyakit ini pada si meong.


Comments


Post: Blog2 Post
bottom of page