Kucing merupakan salah satu hewan peliharaan yang paling banyak digemari karena sifatnya yang menggemaskan. Namun, sebenarnya bagaimana awal mula sejarah kucing menjadi hewan peliharaan dan kemudian bisa dekat manusia.
Karena jika menurut sejarah nenek moyang kucing ini memiliki sifat yang liar, dan memiliki kemandirian yang sangat luar biasa. Bahkan kemampuan berburu dan bertahan hidup patut diacungi jempol, karena itu banyak yang penasaran bagaimana akhirnya kucing berakhir menjadi hewan peliharaan.
Sudah Dimulai Sejak Zaman Mesir Kuno
Habitat kucing dahulu awalnya liar, dan hal ini dibuktikan sampai sekarang bahwasanya kucing akan bisa menjadi liar dengan cepat apabila terpancing. Ini sesuai dengan penelitian yang sudah menganalisis lebih dari 200 DNA kucing.
Menurut sejarahnya, bukti kedekatan manusia dengan kucing ini dimulai sejak 8000 tahun lalu dan berlokasi di Timur Tengah tepatnya di komunitas pertanian “Fertile Crescent”. Awal mulanya karena kucing yang datang menghampiri terlebih dahulu, sebab di situ banyak tikus.
Banyak yang menyangka bahwa sejarah kucing dan harimau sama, dan kucing yang sekarang merupakan evolusi dari harimau. Hal tersebut jelas salah, karena sedari awal kucing adalah kucing hanya saja saat itu masih kucing liar.
Pada saat kucing menghampiri manusia tidak ada penolakan sama sekali, malah justru sebaliknya manusia merasa senang. Karena kucing dapat membunuh tikus dengan baik, dan tidak membutuhkan upah yang besar untuk dibayar.
Hubungan ini terus berlanjut dimana kucing tersebut selalu setia mengikuti manusia ketika manusia berpindah tempat.
Puncaknya pada kebudayaan Mesir kuno dimana akhirnya status kucing diangkat dari hewan pembantu pertanian menjadi hewan peliharaan. Bahkan salah satu dewa dalam kebudayaan mesir kuno juga disimbolkan dalam bentuk kucing yaitu Bastet.
foto oleh pixabay
Berdasarkan Bukti Genetik
Hal di atas dibuktikan dengan adanya temuan DNA yang melakukan penelitian ribuan tahun lalu, dan menemukan bukti bahwa ada interaksi antara kucing dan manusia. Bukti tersebut berupa jejak genetik kucing yang ditemukan selama perjalanan.
Ada sekitar 209 spesies kucing yang diteliti, dan berasal dari berbagai benua seperti Eropa, Afrika, dan Asia, dan tentu termasuk di dalamnya kucing purba asal Mesir. Di sini diberikan bukti bahwa kucing-kucing liar tersebut sudah dijinakkan.
Proses penjinakan ini diperkirakan oleh para peneliti sudah terjadi sejak 10.000 tahun yang lalu ketika manusia menetap di lingkungan sekitar pantai timur Laut Mediterania. Di situlah manusia menyimpan gandum yang kemudian menarik perhatian kawanan tikus.
Karena ada banyak tikus, kucing liar saat itu pun tertarik dan kemudian membantu manusia untuk memberantas hama tersebut. Saat manusia menyadari bahwa kucing ini menguntungkan, maka diajaklah kucing untuk pergi bersamanya.
Selama bepergian tersebutlah kucing mempelajari bagaimana caranya bersikap dan mulai melakukan adaptasi. Sehingga kucing-kucing tersebut menjadi lebih jinak dan aman jika berada di sekeliling manusia jadi manusia mulai menganggapnya sebagai peliharaan.
Hubungan dengan Pedagang dan Viking
Kucing awalnya memiliki hubungan yang panjang pertama dengan para petani. Lalu dengan pedagang, dan terakhir oleh para Viking. Hal ini dibuktikan oleh Ewen Callwey kepada National Geographic Channel (NGC) terkait dengan penelitiannya terhadap kucing.
Genom kucing baru berhasil setelah dua tahun melalui masa penelitian, dan kemudian diterbitkan pada tahun 2014. Di dalamnya berisikan tentang pemetaan kucing dari awal kedekatannya dengan manusia sampai sekarang dengan struktur yang lebih baik.
Dari peta ini bisa disimpulkan bahwa penyebaran kucing terjadi melalui dua gelombang besar. Pertama adalah karena biji-bijian seperti yang disebutkan diatas dan yang kedua beberapa tahun setelah kejadian tersebut terjadi.
Jika ditarik garis secara keseluruhan, hubungan kucing dengan manusia ini sangat panjang. Jadi, sejarah kucing menjadi hewan peliharaan atau domestifikasi kucing memang sangat menarik untuk dibahas.
Comments